Cara Mudah Basmi Nyamuk di Rumah Tanpa Fogging
VIP DOMINO99 - Penyakit demam berdarah memang masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Apalagi saat musim hujan seperti ini, penyakit DBD ini dapat menyerang siapa saja dan di mana saja.
Saat di musim hujan penyakit ini mulai menjangkiti manusia lewat perantara nyamuk yang membawa virus dengue (demam berdarah). Pasalnya nyamuk menyukai daerah-daerah genangan air yang menjadi sarang perkembangbiakan mereka.
Mungkin sebagian orang akan memberantas nyamuk dengan fogging. Fogging atau pengasapan dilakukan dengan cara membunuh nyamuk menggunakan zat kimiawi. Fogging nyatanya bukan upaya utama mencegah penyakit Demam Berdarah (DBD). Bahkan, fogging bisa membawa dampak berbahaya.
Namun jangan khawatir, Anda bisa mengatasi dan melakukan pencegahan dengan tips dan trik yang diberi FGKP IPB yang mudah dilakukan di rumah dan tentunya tanpa harus melakukan fogging. Bagaimana caranya? Berikut tips ampuh untuk membasmi wabah nyamuk di musim hujan tampa fogging:
1. Cara pertama tampung air, boleh air sumur, air hujan atau air PDAM di wadah seperti ember atau apa saja. Lalu, taruh air tersebut di tempat agak gelap, pojok dan sekitar pohon di mana nyamuk senang berada.
2. Selanjutnya, diamkan air dalam wadah tersebut. Setelah 6 hari kemudian, saring air tersebut menggunakan saringan teh, akan banyak jentik nyamuk.
3. Buang jentik tersebut ke dataran kering agar mati atau bisa untuk memberi makan ikan
4. Lalu, air bekas saringan tadi, taruh lagi di tempat yang sama
5. Ulangi langkah kedua, endapkan dan setelah 6 hari kemudian, saring lagi, jentik akan lebih banyak dari minggu pertama.
6. Sisa saringan ditaruh lagi, begitu seterusnya. Puncak jumlah jentik biasanya, minggu ke-3 dan ke-4, setelah itu jentik akan terus berkurang, karena populasi nyamuk
Kuncinya, Anda harus memakai air yang sama terus, karena air tersebut sudah mengandung unsur yang mengundang nyamuk untuk bertelur di sana. Jika air sudah semakin sedikit, bisa ditambahkan.
Jentik nyamuk harus 5 atau 6 hari dipanen. Jika lewat, maka akan berubah menjadi nyamuk. Dengan begitu tidak perlu fogging yang notabene kurang bagus juga untuk kesehatan manusia dan binatang peliharaan.
Namun cara tersebut tenyata belum bisa dibenarkan menurut perwakilan Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine. "Terus terang, Kemenkes belum pernah menyarankan cara tersebut,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, harus ada kajian atau analisa untuk hal tersebut, apakah ini terbukti bisa mengurangi populasi nyamuk.
No comments