Keindahan Bromo yang Tidak Ada Habisnya
Gunung Bromo jadi destinasi ternama di Jawa Timur. Pesonanya seakan tidak ada habisnya untuk dijelajahi.
Bromo, siapa yang tidak tahu. Gunung yang menjadi tempat melihat sunrise favorit banyak orang ini juga dikenal dengan sebutan Negeri diatas Awan. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur dan termasuk dalam kawasan Bromo Tengger Semeru. Gunung dengan ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Bagi penduduk sekitar (suku tengger), bromo merupakan gunung suci karena itu setiap tahunnya diadakan upacara Yadnya Kasada yang bertujuan sebagai upacara sesembahan atau sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur. Upacara ini dilakukan di Pura Luhur Poten yang berada di bawah kaki gunung bromo lalu dilanjutkan ke puncaknya. Upacara ini dilakukan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 bulan kasodo (sepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Penanjakan 1 menjadi tempat tertinggi untuk melihat keindahan matahari terbit di gunung bromo karena itu tempat ini selalu ramai terutama pada akhir pekan dan hari libur nasional. Untuk bisa melihat golden sunrise tersebut, kita harus berangkat jam 2 / 3 pagi dari Probolinggo. Sebuah perjuangan memang bangun dini hari ditengah langit yang masih gelap dan udara yang begitu dingin. Saat matahari mulai menujukkan sinarnya, kalian akan melihat perubahan warna langit yang tadinya gelap menjadi orange dengan indahnya. Saat langit mulai terang, kalian akan melihat banyak awan yang menutupi lautan pasir dibawah dan karena itulah tempat ini dikenal sebagai Negeri diatas awan. Dari sini kalian tidak hanya bisa melihat pemandangan gunung bromo tapi juga Gunung Batok, Gunung Widodaren, Gunung Kursi serta si megah Gunung Semeru (Mahameru).
Karena letaknya yang tinggi, untuk menuju penanjakan 1 pengunjung harus menaiki kendaraan tipe 4 wd seperti hardtop. Traveler tidak perlu khawatir karena banyak tempat penyewaan hardtop di Probolinggo bahkan ada yang bersedia menjemput ke Malang. Karena memulai perjalanan saat dini hari dan udaranya yang dingin, traveler perlu menyiapkan jaket, syal, sarung tangan dan senter, tapi jika traveler lupa atau masih merasa dingin, banyak toko yang menjual bahkan menyewakannya.
Setelah melihat sunrise, kita bisa lanjut melihat kawah bromo yang mengeluarkan asap, hal ini karena bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan justru hal ini yang membuat bromo semakin menarik. Untuk bisa melihat kawah bromo, dari tempat parkir hardtop di lautan pasir kita harus berjalan kaki selama 30 menit, atau naik kuda selama 15 menit. Untuk naik kuda sendiri, traveler harus pintar dalam menawar pasalnya harga yang ditawarkan bisa dengan otomatis berkurang jika traveler berjalan sedikit saja. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki anak tangga yang cukup banyak, letih memang tapi sambil semua akan terbayarkan setelah melihat pemandangan yang indah diatas sana. Dan buat saya pribadi, menaiki anak tangga sambil melihat alam yang indah masih lebih baik ketimbang menghadapi kemacetan kota yang tidak ada habisnya.
Jika punya cukup waktu traveler bisa melanjutkan perjalanan ke padang savana dan pasir berbisik. Sayangnya saya tidak sempat mengunjungi 2 tempat ini dan beberapa waktu yang lalu beredar kabar bahwa padang savanna / bukit teletubbies terbakar semoga saja padang savana bromo bisa cepat pulih dan kita bisa menikmati keindahannya.
No comments